Berita informasi yang unik aneh menarik seru yang akan membuat anda terkejut

Sejarah Kelam Dibalik Kemeriahan Panjat Pinang

Dalam hitungan hari, bangsa indonesia akan memperingati Hari kemerdekaan yang ke-70. 70 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 17 agustus 1945, proklamator Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamirkan kemerdekaan bangsa indonesia setelah terikat oleh penjajah selama ratusan tahun.

panjat pinang pada masa penjajahan, di papua tahun 1915 , Koleksi Tropenmuseum Belanda, marneskliker.com
Ada tradisi yang selalu hadir dalam peringatan kemerdekaan yaitu Panjat Pinang. Dimana orang-orang berusaha untuk naik ke batang pinang yang telah diberi pelumas untuk berbeut hadiah yang berada dipuncak batang pinang.

Sebenarnya darimana awal mula tradisi panjat pinang ? dan apakah panjat pinang sesuai dengan nilai kemerdekaan bangsa indonesia? sebagian orang menilai panjat pinang adalah simbol dari kerja sama, namun ada sejarah kelam dibalik itu.

Panjat Pinang telah ada sejak jaman penjajahan belanda, kala itu Panjat Pinang diselenggarakan di hajatan besar yang diadakan oleh warga belanda. Para peserta Panjat Pinang kala itu adalah warga pribumi.

Warga pribumi yang hidup dalam penderitaan karena penjajahan harus berebut hadiah yang ada diatas Puncak Pinang, sementara warga belanda duduk bersantai menonton dan menertawakan. Penduduk pribumi berebut hadiah yang berupa bahan makanan, pakaian. Bagi warga pribumi saat itu bahan makanan dan pakaian adalah barang yang sangat mewah.

Tradisi Panjat Pinang selalu ada setiap momen peringatan kemerdekaan 17 agustus. Mungkin, kemeriahan Panjat Pinang melebihi kemeriahan Upacara Bendera yang diadakan untuk memperingati dan menghargai jasa pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara indonesia.

Apakah Kita masih pantas untuk mempertahankan atau mengikuti Panjat Pinang ? Sebuah Tradisi yang jelas-jelas dibuat oleh penjajah untuk menertawakan bangsa indonesia.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sejarah Kelam Dibalik Kemeriahan Panjat Pinang